Selasa, 09 Februari 2021

Video Dan Media Pembuat Video KD 3.16 & 4.16

 ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH .

Apa kabar teman-teman? Semoga kita semua dalam keadaan sehat wal'afiat, Aamiin .
Perkenalkan nama saya Rasmadi  SMKN 36 Jakarta Jurusan Multimedia.
Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan Makalah Mengenai Video.













KATA PENGANTAR

Mari kita panjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT yang sudah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah- Nya sehingga saya bisa menyusun Tugas Teknik Pengolah Audio Video ( TPAV ) ini dengan baik serta tepat waktu. Dikesempatan ini saya akan membahas materi tentang Pembuatan Media Video dan Menganalisi Video Sesuai Naskah Produksi. Semuanya akan dibahas pada makalah dan saya bertujuan agar makalah ini dijadikan sumber pelajaran bagi.

Tugas ini saya buat untuk memberikan ringkasan tentang materi seputar video dan lainnya. Mudah- mudahan makalah yang saya buat ini bisa menolong menaikkan pengetahuan kita jadi lebih luas lagi. Saya menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat Saya harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Guru mata pelajaran Tugas Teknik Pengolah Audio Video ( TPAV ). Kepada pihak yang sudah menolong turut dan dalam penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, saya sampaikan banyak terima kasih.

Penulis, Rasmadi

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………2

Daftar Isi …………………………………………………………….3

Bab I PENDAHULUAN ……………………………………………4

1.1 Latar Belakang ………………………………………………….4

1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………6

1.3 Tujuan Masalah …………………………………………………6

Bab II PEMBAHASAN …………………………………………….7

2.1 Video …………………………………………………………....7

A.   Pengertian Video……………………………………………...7

B.   Fungsi Video………………………………………………….7

C.   Jenis Video……………………………………………………7

D.   Ciri - Ciri Video………………………………………………8

E.    Cara Pembuatan Video……………………………….........….8

2.2 Media Video Pembelajaran …………………………………….9

A.   Pengertian Media Pendidikan………………………………...9

B.   Kontribusi Media dalam pembelajaran...........................……10

C.   Klasifikasi & Jenis Media...............................................……11

D.   Karakteristik Media Video/Televisi Pembelajaran………….12

E.    Prosedur Pengembangan Media Video Pembelajaran………13

Bab III PENUTUP ………………………………………………..15

3.1 Kesimpulan …………………………………………………...15

Daftar Pustaka……………………………………………………..16



BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1           Latar Belakang Masalah

 

Saat ini pendidikan di Indonesia sedang mengalami masalah yang cukup serius yaitumutu pembelajaran. Bicara mutu pembelajaran yang langsung berkaitan yaitu guru dan siswa. Sebenarnya masih banyak yang berkaitan dengan masalah tersebut yaitu manajemen Sekolah, orangtua, lingkungan sekolah, Pengawas, Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten, Dinas Pendidikan Provinsi dan Depdiknas. Departemen Pendidikan Nasional yang bertanggung jawab mengelola pendidikan secara nasional di dalam Rencana Strategis (Renstra) tahun 2004 – 2009, telah menggariskan beberapa arah kebijakan pembangunan pendidikan nasional, antara lain (1) mengupayakan pemerataan dan perluasan akses pendidikan, (2) peningkatan mutu, relevansi dan daya saing, serta (3) penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik.

 

Untuk mewujudkan yang telah digariskan di dalam Renstra tersebut, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (PUSTEKKOM) berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 38 Tahun 2008 mempunyai tugas dan fungsi sebagai pengelola pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk pendidikan.

 

Salah satu teknologi komunikasi dan informasi yang mampu menjangkau masyarakat luas dan sekaligus paling populer adalah media video/televisi. Saat ini sebagian besar masyarakat Indonesia telah memiliki video/televisi atau bisa mengakses informasi dari televisi. Bahkan sebagian besar dari kehidupan manusia tidak terlepas dari televisi. Potensi televisi untuk pendidikan tidak perlu diragukan lagi. Pengalaman dari beberapa negara tetangga baik negara maju maupun negara berkembang telah menunjukkan bahwa pendayagunaan video/televisi untuk pendidikan telah memetik manfaat yang tidak kecil. Beberapa negara telah memiliki siaran televisi pendidikan, seperti Cina, Malaysia, Australia, Inggris, Amerika, dan banyak lagi negara lain.

 

Indonesia sesungguhnya juga telah lama memiliki kesadaran akan adanya potensi televisi untuk membantu memecahkan masalah pendidikan, paling tidak hal itu ditunjukkan dengan diproduksinya video-video pembelajaran baik untuk pendidikan formal SD – PT, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal, serta diselenggarakannya siaran televisi pendidikan pada tahun 1984 di TVRI yaitu sinetron serial Aku Cinta Indonesia (ACI), kemudian diikuti oleh siaran pendidikan di TPI pada tahun 1990 sampai dengan 1995, di Indovision, dan sekarang ini ada Televisi Edukasi (TVE).

 

Dengan bertambah nya modul pembelajaran, dalam hal ini mengenai pembuatan video dll, makin banyak orang yang mendapat refrensi dan juga ilmu pembelajaran dengan mudah dan tanpa sulit untuk dicari. Tentu saja hal ini juga akan menambah minat orang-orang tentang materi ini, akan makin banyak orang paham dan memulai menerapkan materi ini pada hasil video mereka.

 

Secara umum video memanipulasi gambar dengan konsep yang matang sebelum pembuatannya. Kita dapat mengambil gambar dengan cara merekam atau dengan memotret sebuah kejadian. Hasil-hasil tadi dapat dimasukan menjadi sebuah file kemudian kita dapat merangkainya menjadi alur cerita seperti yang telah di konsepkan.


 

1.2           Rumusan Masalah

 

Saya sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah ini. Ada pula sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam karya tulis ini antara lain:

·        Apa itu Video ?

·        Apa saja Jenis Video ?

·        Apa fungsi Video ?

·        Apa itu Media ?

·        Apa kontribusi Media Dalam Pembelajaran ?

·        Apa saja Klasifikasi dan jenis media pembelajaran ?

·        Apa saja Karakteristik media video pembelajaran ?

·        Apa ItuProsedur Pengembangan Media Video Pembelajaran ?

 

1.3    Tujuan Masalah

 

Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh penulis di atas, hingga tujuan dalam penyusunan makalah ini merupakan bagaikan berikut:

·        Mengetahui pengertian, Fungsi dan Jenis Video

·        Mengetahui Pengertian media

·        Mengetahui Kontribusi media dalam pembelajaran

·        Mengetahui Klasifikasi dan jenis media pembelajaran

·        Mengetahui Karakteristik media video pembelajaran


 

Bab II

PEMBAHASAN

 

2.1           Video

 

A. Pengertian Video :

Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital.

 

B. Fungsi Video :

Fungsi video berfungsi sebagai sarana untuk mengomunikasikan ide atau gagasan melalui penyajian suatu produk yang telah dihasilkan. Sebagai sarana untuk mengomunikasikan ide atau gagasan, presentasi video harus mengemukakankeunggulan ide atau gagasan yang akan disampaikan. Ide atau gagasan merupakan upaya untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

 

C. Jenis Video :

Berdasarkan tujuan pembuatannya, video dapat diperuntukan:

·         Cerita : Video yang bertujuan untuk memaparkan cerita.

·         Dokumenter : Video yang bertujuan merekam sebuah kejadian atau peristiwa dalam kehidupan nyata.

·         Berita : Video yang bertujuan memaparkan sebuah berita.

·         Pembelajaran : Video yang bertujuan untuk memberikan materi pembelajaran agar mudah diserap dan dapat dimainkan ulang.

·         Presentasi : Video yang bertujuan untuk mengomunikasikan ide atau gagasan


D. CIRI-CIRI VIDEO :

·         mengomunikasikan ide

·         menunjukkan solusi

·         mengomunikasikan produk dan jasa

·         menunjukkan cara kerja

 

E. Cara Pembuatan Video :

 

Pembuatan video memerlukan beberapa tahapan proses meliputi praproduksi, produksi, danpascaproduksi. Praproduksi merupakan tahapan perencanaan, produksi merupakan tahapan pengambilan gambar, dan pascaproduksi merupakan tahap penyelesaian video. Secara umum praproduksi merupakan tahapan persiapan sebelum memulai proses produksi (shooting film atau video). Pada intinya tujuan praproduksi adalah mempersiapkan segala sesuatunya agar proses produksi dapat berjalan sesuai konsep dan menghasilkan suatu karya video sesuai dengan harapan.

 

Untuk memulai praproduksi dibutuhkan beberapa langkah, sebagai berikut:

1.      Merumuskan Masalah

2.      Ide/gagasan

3.      Sinopsis

4.      Treatmentt

5.      Naskah


2.2           Media Video Pembelajaran

 

A. Pengertian Media Pendidikan

 

Kata media berasal dari bahasa Latin sebagai bentuk jamak dari medium. Batasan mengenai pengertian media sangat luas, namun kita membatasi pada media pendidikan saja yakni media yang digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran.

Saat ini para pengelola pendidikan semakin sadar pentingnya media yang membantu pembelajaran. Proses kesadaran ini tumbuh secara gradual. Proses perubahan dari pemanfaatan perpustakaan yang menekankan pada penyediaan meda cetak, menjadi penyediaan-permintaan dan pemberian layanan secara multi-sensori serta dari beragamnya kemampuan individu untuk menyerap informasi, menjadikan pelayanan yang diberikan menjadi bervariatif dan secara luas. Selain itu,dengan semakin meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi, serta diketemukannya dinamika proses belajar, maka pelaksanaan kegiatan pembelajaran semakin menuntut media yang bervariasi pula.

Proses belajar adalah proses internal dalam diri manusia maka guru bukanlah merupakan satu-satunya sumber belajar, namun merupakan salah satu komponen dari sumber belajar. AECT (Associationfor Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, yaitu:

a. Pesan; didalamnya mencakup kurikulum (GBPP) dan mata pelajaran.

b. Orang; didalamnya mencakup guru, orang tua, tenaga ahli, dan sebagainya.

c. Bahan;merupakan suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan pembelajaran,seperti buku paket, buku teks, modul, program video, film, OHT (over Konten Video head transparency), program slide,alat peraga dan sebagainya (biasa disebut software).

d. Alat; yang dimaksud di sini adalah sarana (piranti, hardware) untuk menyajikan bahan pada butir 3 di atas. Di dalamnya mencakup proyektor OHP, slide, film tape recorder, dan sebagainya.

e. Teknik; yang dimaksud adalah cara (prosedur) yang digunakan orang dalam membeikan pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran. Di dalamnya mencakup ceramah,permainan/simulasi, tanya jawab, sosiodrama (roleplay), dan sebagainya.

f. Latar (setting) atau lingkungan; termasuk didalamnya adalah pengaturan ruang, pencahayaan, dan sebagainya.

 

B. Kontribusi Media dalam pembelajaran

Sejak mulai adanya pendidikan, seseorang mengajar sudah memanfaatkan media. Namun jenis media dari waktu ke waktu terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi, terutama teknologi informasi dan komunikasi. Secara umum media mempunyai kegunaan:

a. memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

b. mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.

c. menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.

d. memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual,auditori & kinestetiknya.

e. memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkanpersepsi yang sama.

 

 

Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton, 1985:

a. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar

b. Pembelajaran dapat lebih menarik

c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar

d. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek

e. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan

f. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan

g. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan

h. Peran guru berubahan kearah yang positif

 

C. Klasifikasi Dan Jenis Media

Media yang tidak diproyeksikan :  Realia, model, bahan grafis, display

Media yang diproyeksikan : OHT, Slide, Opaque

Media audio :  Audio K aset, Audio V ission, aktive Audio Vission

Media video : Video

Media berbasis computer : Pembelajaran Berbasis Komputer

Multimedia kit : Perangkat praktikum

Dari berbagai jenis media tersebut, pada kesempatan ini khusus akan dibahas media video/televisi. Media video/televisi biasa disebut audio visual, artinya media ini merupakan gabungan antara suara dan gambar.

D. Karakteristik Media Video/Televisi Pembelajaran

Sebagai sebuah media pembelajaran, video/televisi mempunyai karakteristik yang berbeda dengan media lain. Adapun karakteristik media video agak berbeda dengan media televisi. Perbedaan itu terletak pada penggunaan dan sumber. Media video dapat digunakan kapan saja dan kontrol ada pada pengguna, sedangkan media televisi hanya dapat digunakan satu kali pada saat disiarkan, dan kontrol ada pada pengelola siaran. Namun secara umum kedua media ini mempunyai karakteristik yang sama, yaitu:

a. Menampilkan gambar dengan gerak, serta suara secara bersamaan.

b. Mampu menampilkan benda yang sangat tidak mungkin ke dalam kelas karena

terlalu besar (gunung), terlalu kecil (kuman), terlalu abstrak (bencana), terlalu rumit (proses produksi), terlalu jauh (kehidupan di kutub) dan lain sebagainya.

c. Mampu mempersingkat proses, misalnya proses penyemaian padi hingga panen.

d. Memungkinkan adanya rekayasa (animasi).

Adapun media video/televisi pembelajaran ini juga mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan :

·        Dapat menstimulir efek gerak

·        Dapat diberi suara maupun warna

·        Tidak memerlukan keahlian khusus dalam penyajiannya

·        Tidak memerlukan ruangan gelap dalam penyajiannya

·        Dapat diputar ulang, diberhentikan sebentar, dan sebagainya (video), control pada pengguna.

 

Kekurangan :

·        Memerlukan peralatan khusus dalam penyajiannya

·        Memerlukan tenaga listrik

·        Memerlukan keterampilan khusus dan kerja tim dalam Pembuatannya

·        Tidak dapat diputar ulang (siaran televisi)  kontrol pada pengelola. - Sulit dibuat interaktif (khusus siaran langsung siaran televisi interaktif melalui telepon/sms). - Dan lain sebagainya.

 

E. Prosedur Pengembangan Media Video Pembelajaran

Saat ini banyak kita temukan media video pembelajaran. Pembuatan media ini tidaklah terlalu sulit, yang penting ada kemauan dan semangat untuk berkarya. Hampir setiap orang dapat membuat media video pembelajaran, yang membedakan yaitu kualitas dan kebermanfaatan dari hasilnya. Untuk membuat media video pembelajaran secara umum ada tiga tahap yaitu:

a. Praproduksi

Tahap praproduksi melalui tahap yang panjang dan menentukan keberhasilan pada tahap selanjutnya. Tahap ini merupakan perencanaan dari kegiatan selanjutnya dan hasil yang akan dicapai. Tahap ini meliputi:

·        Penentuan Ide/Eksplorasi Gagasan

·        Penyusunan Garis Besar Isi Media Video (GBIMV)

·        Penyusunan Jabaran Materi Media Video (JMV)

·        Penyusunan Naskah

·        Pengkajian Naskah

Hasil akhir dari tahap praproduksi yaitu naskah video pembelajaran yang telah disetujui oleh pengkaji dan dinyatakan kebenarannya, sehingga naskah tersebut laik produksi.

b. Produksi

Produksi merupakan tahap selajutnya setelah naskah diterima oleh Produser dan Sutradara. Untuk menghasilkan gambar dan suara sesuai dengan keinginan penulis naskah, maka pada tahap ini harus dilakukan berbagai kegiatan, meliputi:

Rembuk Naskah

Penentuan Tim Produksi

Casting (Pencarian Pemain)

 Hunting (Pencarian Lokasi Shooting)

Cru Metting (Rapat Tim Produksi)

Pengambilan Gambar

Hasil akhir dari kegiatan produksi yaitu sekumpulan gambar dan suara darilapangan yang siap diserahkan kepada editor untuk dipilih sesuai naskah.

c. Pascaproduksi

Setelah sekumpulan gambar dan suara diterima oleh editor, maka langkah selanjutnya yaitu tahap pemilihan gambar dan suara yang terbaik. Gambar dan suara tersebut kemudian disambung-sambung. Tahap ini cukup panjang, yaitu meliputi:

Editing (Penggabungan dan Pemilihan Gambar)

Mixing (Pengisian Musik)

Preview

Ujicoba

Revisi

Distribusi/Penyiaran

Hasil akhir dari kegiatan ini yaitu sebuah media video pembelajaran yang siap dimanfaatkan oleh siswa dan guru dalam pembelajaran di kelas.


BAB III

PENUTUP

 

3.1 Kesimpulan

 

Dari ulasan itu kita bisa mengetahui banyak hal, seperti pengertian video, jenis video, fungsi video, ciri video, cara membuat video serta media video pembelajaran dengan berbagai detailnya. Semua materi disediakan secara ringkas pada ulasan ini bertujuan untuk mempermudah pembaca, semoga dengan adanya makalah ini akan menambah minat orang-orang terhadap materi yang disampaikan didalamnya.


Daftar Pustaka :

https://drive.google.com/open?id=18tQ8tK9PJsV-FrKjFw7_MFzKOjHhTtnO&authuser=0

https://drive.google.com/open?id=1fBaLwxNT9XsBICNcVpNIeZtdWJqMa8aU&authuser=0


Sekian dari saya, apabila ada kekurangan atau kesalahan kata dalam menjelaskannya mohon maaf sebesar-besarnya.

Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Jumat, 05 Februari 2021

Storyboard Film Pendek

ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

Hai apa kabar semua? Semoga keadaan kalian selalu baik-baik saja dan tetap semangat.

Dikesempatan ini saya akan membagikan contoh storyboard film pendek kepada kalian semua.


                                                                          Scene 1 - 9


Scene 1 : Pemandangan pohon Tertiup angin.

Scene 2 : Seorang pemuda bernama zul sedang duduk sambil bermain Hp, dan kemudian haus.

Scene 3 : Zul Membuang botol plastik yang sudah habis di sembarang tempat.

Scene 4 : Botol yang dilempar itu secara kebetulan mengenai kepala Fito.

Scene 5 : Fito bingung dari mana botol itu datang.

Scene 6 : Kemudian menemukan asal botol itu.

Scene 7 : Fito bertanya pada zul tentang botol itu.

Scene 8 : Zul menyangkal tuduhan fito karena telah melempar botol.

Scene 9 : Zul pergi dengan alasan olahraga


Scene 10 - 18


Scene 10 : Zul Pemanasan untuk Lari.

Scene 11 : kemudian Zul berlari mengelilingi lapangan.

Scene 12 : Ditengah laginya dia melihat sampah botol di jalan dan melewatinya.

Scene 13 : Botol kedua didepan Zul.

Scene 14 : Zul jatuh tergelincir karena botol kedua

Scene 15 : Fito Melihat Zul yang terjatuh

Scene 16 : Fito mengambil sampah botol

Scene 17 : Nasehat fito tentang membuang sampah di tempatnya.

Scene 18 : Botol dibuang ditempat sampah


Scene 19 - 22

Scene 19 : Rasmadi dan Ferdi sedang bermain game Hp.

Scene 20 : Rasmadi Membuang sampah botol sembarangan.

Scene 21 : Zul lewat dan melihat sampah dibuang sembarangan.

Scene 22 : Zul mengambil sampah botol itu dan memandang Rasmadi dan Ferdi.


Selesai



Sekian dari saya, apabila ada kekurangan atau kesalahan kata dalam menjelaskannya mohon maaf sebesar-besarnya.

Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Selasa, 17 November 2020

Proses Pembuatan Film Pendek

 ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH .

Apa kabar teman-teman? Semoga kita semua dalam keadaan sehat wal'afiat, Aamiin .

Perkenalkan nama saya Rasmadi  SMKN 36 Jakarta Jurusan Multimedia.

Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan proses pembuatan film pendek yang saya buat


Dasar pembuatan film

Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah:

Temukan Ide Cerita

Kalau tak ada ide cerita, walaupun Anda punya kamera yang mahal dan bagus, film tak tercipta juga.  Untuk itulah, dalam proses produksi film, langkah pertama adalah temukan ide cerita Anda. Usahakan cerita dengan ide yang baru dan unik. Belum pernah ada sebelumnya.

Riset

Ini tak kalah penting. Riset inilah yang akan membawa film ada mempunyai reputasi yang tinggi. Apalagi kalau Anda sedang ingin membuat film bergenre sejarah.  Riset ini bisa dilakukan dengan misalnya membaca referensi, buku-buku literatur yang mendukung film tersebut, atau bisa juga misalnya dengan melakukan wawancara kepada tokoh-tokoh atau ahli yang terkait dengan tema film yang sedang digarap.

Casting

Ini terkait dengan rekruitment tokoh. Proses seleksi dan pencarian tokoh berbakat yang akan memerankan film tersebut. Baik itu tokoh utama, maupun tokoh tambahan. Dalam beberapa adegan, mungkin akan terjadi adegan ekstrem seperti perkelahian atau adegan ekstrem lainya. Untuk itu diperlukan tokoh pengganti. Dalam proses inilah semua itu berlangsung.

Shooting

Proses ini adalah tahap pengambilan gambar. Dalam proses ini sang sutradara menjadi ujung tombak dalam mengarahkan kameramen melakukan kerja-kerjanya.  Memang, kameramen pasti punya cukup keahlian untuk mengambil gambar. Tapi, sang sutradaralah yang menentukan bagaimana sudut pandang pengambilan gambar, mana yang harus ditonjolkan dsb. Begitu juga, saat shooting ini, sang sutradara juga mengarahkan tokoh-tokoh atau pemeran film tersebut agar sesuai dengan skenario yang telah disusun sebelumnya.

Editing

Inilah tahap akhir proses produksi film. Saat pengambilan gambar mungkin terjadi kesalahan-kesalahan. Dalam tahap inilah Anda atau tim Anda bisa melakukan editing atas sebuah film. Editing ini sebenarnya adalah proses penggabungan adegan-adegan film yang telah diambil gambarnya sebelumnya. Menambah efek-efek dalam adegan yang terekam, atau mengurangi atau meng-cut adegan-adegan yang tidak atau kurang perlu. Nah, setelah selesai proses pengeditan saatnya film itu diedarkan ke publik.

_______________________________________________________________________________________

Pada umumnya cara pembuatan film sama saja, tidak terlalu memusingkan. Mungkin yang akan menjadi tantangan adalah bagaimana mewujudkan step by step pembuatan film tersebut. Berikut adalah langkah-langkah dasar yang bisa Anda tapaki :

1. Buatlah Ide

Carilah ide yang menarik, yang sensasional dan tidak pasaran. Biasanya orang suka menonton film karena merasa ada bagian dari film itu yang dekat dengan dirinya. Carilah tema yang unik tetapi dekat dan familiar di hati masyarakat.

2. Buatlah sasaran ide kita

Setelah mendapatkan ide, kita tentukan film kita mau ditujukan untuk siapa? Mahasiswa? Pelajar? Anak-anak? Keluarga? Bila kita sudah menemukan segmen yang tepat, akan lebih mudah bagi kita untuk menentukan alur cerita.

3. Sinopsis film

Tak akan ada sebuah film yang bagus tanpa sinopsis. Bahkan, film dokumenter pun memerlukan sinopsis untuk narasi dan menggambarkan cerita apa yang akan diusung. Buatlah sinopsis yang ringkas, padat, jelas, langsung pada sasaran, konflik yang jelas dan ending yang mengejutkan.

4. Naskah Skenario

Bila film telah selesai, buatlah skenario. Anda bisa meminta orang lain untuk menulis, lalu Anda mengurusi hal lain atau Anda tulis sendiri skenario Anda. Setelah skenario jadi, mulailah membuat film.

5. Mulai membuat Film

Tentukan story board film kita, tentukan lokasi, cari view yang bagus untuk lokasi agar sesuai dengan tempat yang diinginkan dalam skenario. Tempat yang sesuai mendukung cerita.

6, Siapkan alat-alat teknis

Siapkan kru. Siapkan lampu, kamera, setting, property, kostum, piƱata make up, dan lain-lain sebagainya.

7. Tentukan budget

Setelah menentukan apa dan siapa yang kita inginkan, kita bisa memulai membuat budget atau anggaran film. Tetapi lebih baik budget sudah disiapkan sejak awal.

8. Syuting dan Editing

Setelah mendapatkan izin dan lain sebagainya, Anda bisa mulai syuting. Begitu selesai syuting, adegan diedit berdasarkan urutan scene di dalam skenario.

9. Review dan Revisi

Review, lihat ulang hasil film yang sudah Anda buat. Lalu revisi bila ada bagian scene yang jelek, bisa Anda buang. Bila ada scene yang kurang, bisa Anda tambahkan yang baru.

10. Buat promosi

Siapkan media untuk promosi seperti spanduk, iklan, trailer, pamflet, poster dan lain-lain.

11. Masukkan dalam DVD

Setelah film Anda finish, Anda bisa masukkan dalam keeping DVD. Dan gandakan keping DVD itu untuk keperluan pribadi, distribusi atau promosi.

Itulah tadi langkah-langkah dasar dalam membuat film. Tentu saja pelaksanaannya tidak semudah teori, namun tidak ada salahnya mencoba dan terjun langsung. Dengan mengerjakan sesuatu yang menurut kita susah, lambat laun akan menjadi mudah.

_______________________________________________________________________________________

10 LANGKAH MEMBUAT FILM PENDEK

1. Riset Awal!

Kita cari tahu dulu tentang latar belakang yang ingin kita buat film. Kalau serius, riset ini harusnya sangat detail, tetapi kalau mau sederhana, kita bisa saja browsing dulu di internet atau bertanya kepada teman atau orang yang sudah mengalaminya. Kita catat data-data yang kita dapat tadi.


2. Siapkan Peralatan



Perlengkapan yang diperlukan adalah handycam atau kamera video apa pun beserta baterai dan charger. Jangan lupa bawa juga mikrofon tambahan dan kabel ekstensinya, tripod, dan yang paling penting, kaset-kaset kosong (bawa cadangan ya).


3. Riset Lapangan

Waktu sampai di tempat tujuan, kita harus melakukan riset lebih dalam dari riset awal yang sudah kita lakukan di rumah. Cocokkan data yang didapat saat riset awal dengan keadaan di lapangan.

Bagaimana caranya? Ya jalan, ngobrol, dan nongkrong! Santai dan berusaha akrab dengan lingkungan yang akan kita filmkan.


4. Buat Alur Cerita Kasar

Tentukan siapa saja yang mau diangkat sebagai tokoh dalam film. Biasanya, dari hasil riset di lapangan, kita bisa mendapatkan sebuah ide yang lebih spesifik dan menarik untuk diangkat dari ide awal kita di rumah. Misalnya, “Keseharian hidup badut di Dufan”. Kemudian, buatlah alur cerita kasar dari ide tersebut. Misalnya, tugas-tugas si badut di Dufan dan tempat-tempat wajib yang harus didatangi si badut.


5. Buatlah Sinopsis



Cerita singkat tentang seperti apa film yang kita buat ini. Dari sinopsis kita bisa menentukan siapa saja yang harus kita wawancara, daftar pertanyaan untuk setiap wawancara, dan daftar gambar-gambar (footage) yang dibutuhkan di luar wawancara.


6. Syuting atau Pengambilan Gambar



Dari hasil riset, kita sudah tahu di mana saja dan kapan saja orang-orang yang ingin kita wawancara berada. Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan untuk pengambilan gambar. Yang pertama, datangi dan minta izin mereka untuk melakukan wawancara. Ingat, jangan sekali-kali merekam wawancara tanpa izin! Tidak etis dan bisa bikin mereka tidak suka.

Kedua, jangan lupa menggunakan mikrofon tambahan ketika melakukan wawancara, apalagi kalau kita berada di tengah keramaian. Ketiga, gunakan daftar pertanyaan yang sudah dibuat sebelumnya sebagai acuan, tetapi jangan terlalu kaku, kita boleh bertanya hal-hal lain di luar daftar tersebut.

Keempat, buat suasana wawancara sesantai mungkin, bertanyalah seperti kita sedang mengobrol biasa. Sebab, keberadaan kamera video bisa membuat orang gugup, jaim, dan tidak bisa menjawab jujur.

Kelima, gunakan tripod bila wawancara berlangsung cukup lama dan tidak dilakukan sambil bergerak. Keenam, Selesaikan semua wawancara dari daftar orang yang sudah kita buat. Setelah itu rekam semua gambar yang sudah kita tulis dalam daftar footage kita. Kalau kita masih punya waktu dan kaset cadangan, kita boleh kok merekam gambar-gambar tambahan lain yang mungkin nanti bisa berguna saat tahap editing.

Ketujuh, setelah semua selesai direkam. Periksa lagi semua daftar yang kita punya. Baca lagi sinopsis awal kita. Apa semua sudah cukup. Jangan sampai ada yang terlupa.


7. Buat Alur Cerita Final

Sesuaikan hasil catatan dengan hasil wawancara yang sudah kita buat. Masih sesuaikah? Harus diubahkah? Ke arah mana harus dikembangkan?

Hal ini sangat mungkin terjadi karena hasil wawancara bisa banget menghasilkan data-data yang lebih banyak dan mungkin berbeda dari apa yang sudah kita siapkan sebelumnya. Enggak masalah kok. Perbaiki dan buat sinopsis baru yang bisa disusun dari hasil rekaman yang sudah kita tonton berulang kali.

Setelah selesai, barulah sinopsis final ini bisa jadi panduan untuk mulai mengedit.


8. Mengedit Film



Mulai capture hasil rekaman yang sudah kita pilih sebelumnya ke dalam komputer menggunakan program editing yang biasa kita pakai. Setelah itu susun film kita berdasarkan sinopsis final yang sudah kita buat sebelumnya.

Masukkan footage-footage yang kita sudah rekam. Buat alur semenarik mungkin, jangan terlalu banyak wawancara yang bisa membosankan. Idealnya, panjang film 8-12 menit.


9. Musik Latar atau “Soundtrack”

Tambahkan musik latar yang sesuai, jangan pakai musik orang sembarangan ya! Sebisa mungkin buat musik sendiri atau minta teman yang pandai membuat musik untuk membuatkan musik untuk film ini.


10. Terakhir, koreksi warna atau “color correction”

Masukkan opening title (pilih judul yang catchy dan bisa menggambarkan keseluruhan film), tambahkan credit title, mixing suara, wrap! Jadikan DVD biar bisa ditonton beramai-ramai.

 

Video Dan Media Pembuat Video KD 3.16 & 4.16

  ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH . Apa kabar teman-teman? Semoga kita semua dalam keadaan sehat wal'afiat, Aamiin . Per...